Langsung ke konten utama

Gunung Andong

Dari beberapa sumber, Gunung Andong bertipe perisai dan kokoh berdiri di Magelang, Jawa Tengah. Letaknya yang cukup dekat dengan pusat Kota, membuat gunung dengan ketinggian sekitar 1.726 m ini selalu saja di datangi pengunjung yang mungkin ingin mengusir pening di kepala.
image
Disaat kebanyakan muda-mudi tanah air tengah menikmati weekend bersama pasangan mereka di mall atau bioskop atau café-cafe, kami justru membenamkan diri di tengah balutan panorama alam Gunung Andong. Ya, Jumat selepas sholat jum’at kami berangkat dari Yogyakarta setelah kami yakin semua perbekalan sudah siap, mulai dari persiapan logistik, fisik, juga mental yang cukup berisik. Perajalan kami tentunya di awali dengan doa, agar segala hal dilancarkan dan dimudahkan Tuhan Yang Maha Esa.
Dari beberapa sumber, Gunung Andong bertipe perisai dan kokoh berdiri di Magelang, Jawa Tengah. Letaknya yang cukup dekat dengan pusat Kota, membuat gunung dengan ketinggian sekitar 1.726 m ini selalu saja di datangi pengunjung yang mungkin ingin mengusir pening di kepala.
Perjalanan menuju Andong dari Jogja memakan waktu sekitar 2 jam, dan kami sampai jam setengah 5 sore. Kami berhenti di basecamp Sawit sebelum melakukan pendakian menuju puncak untuk mempersiapkan apa-apa yang belum siap. Pukul 5 sore, pendakian pun dimulai. Pendakian memakan waktu kurang lebih 2 jam setengah, dan sampai puncak kira-kira pukul 7 malam lebih 40 menit. Sebenarnya pendakian bisa lebih cepat kalau saja kami tak sering bersitirahat dan jalan yang dilalui tak begitu gelap. Ya maklum, kaki kami memang belum terbiasa untuk dibawa mendaki dan senter yang kami punya sangat terbatas.
Sesampainya di puncak, mata kami di suguhi pemandangan yang begitu memuaku. Kami seolah tengah berdiri di suatu titik di mana setiap tiap sudutnya dikelilingi kunang-kunang. Malam di puncak Andong begitu puitis, membuat kami semakin percaya bahwa Tuhan sedang bergembira ketika menyusun kota yang tepat di tengah pulau Jawa ini. Gunung Andong dipagari gunung-gunung megah yang jika naik sedikit ke puncak akan ada Gunung Sindoro, Gunung Merbabu dan Gunung Merapi.
Yang Istimewa di Gunung Andong
Bagi para pekerja yang juga aktivis alam, rutinitas kerja dan kurangnya waktu luang menjadi musuh yang begitu merantai ketika ingin mendaki gunung. Jika kamu ingin meresakan nuansa alam pegunungan dan tak memiliki banyak waktu, cobalah datang ke Gunung Andong. Meskipun tingginya hanya 1.736 meter di atas permukaan laut, tetapi gunung ini menyimpan sejuta pesona yang tidak boleh dilewatkan dan diremehkan. Untukmencapai puncak dari Basecamp, kamu hanya akan menghabiskan waktu sekitar 2 – 3 jam saja.  Di tempat ini kamu bisa melihat hampir seluruh kota Magelang tanpa teropong! Tentu saja suasana alam khas gunung bisa segera kamu rasakan tanpa basa-basi.
Kamu bisa camping di sini, memanjakan otak –meski harus bercapek-capek dahulu, melihat orang-orang saling sapa-menyapa, memainkan lagu kesukaan, membunyikan terompet, memasak mie instan, dan lain sebagainya. Sayang, saking populernya gunung ini, membuatnya selalu dipadati dan secara perspekit tentu saja kurang bisa dinikmati segala panorama yang ada. Bila cuaca sedang baik-baik saja dan tak uring-uringan, kamu bisa melihat berbagai jenis rumah layakanya miniatur di sebuah kantor pemasaran. Puncak Andong begitu menghipnotis. Langitnya yang biru, makin gokil ketika dihiasai awan-awan putihnya yang bersih. Pikiran pertama saya saat tiba di tempat ini adalah: bikin time lapse! Selain itu semua, kamu juga bisa melihat sunset dan sunrise di Gunung Andong. Sinarnya yang keemasan akan bergerilya di sapu awan dan masuk melalui celah-celah matamu.
Jalur Pendakian Gunung Andong
Basecamp Gunung Andong ada di dusun Sawit, Desa Girirejo. Start pendakiaan ke Gunung Andong dimulai dari Basecamp ini, dan di sini pula kamu akan dipungut biaya tiket masuk ke Gunung Andong sebesar Rp 3.000 per kepala. Jika membawa kendaraan, kamu bisa menitipkannya di area sekitar. Rute tempuh atau trek ke Gunung Andong bisa dibilang cukup bersahabat dan jalurnya pun terbilang jelas, sebab banyak petunjuk yang membantu para pendaki untuk mencapai puncak.
Medan selama pendakian akan berubah seiring jalan naik, dari yang awalnya jalan stapak, lalu ke medan dengan tanah liat, rerumputan sampai bebatuan yang cukup tertata. Kemiringan ketika menuju atas pun tak begitu terjal dan masih dalah tahap wajar. Selama pendakian, kamu akan disajikan banyak area ladang sayur, pohon-pohon bambu sampai hutan pinus yang bisa dijadikan tempat istirahat. Hempasan angin sepoi-sepoi saat perjalanan dan nyaringnya suara burung juga akan menemanimu menuju puncak Andong.
Magnet Gunung Andong sebenarnya adalah sensasi saat kamu berjalan menuju puncak yang kiri dan kanannya langsung menuju jurang; tanpa pembatas. Inilah yang (saya baru tahu bahwa) rute ini disebut Punuk Sapi. Sapi dan Andong. Masuk akal lah…
Dari puncak Gunung Andong, kamu juga bisa melihat Gunung Merbabu yang duduk termangu dengan kediamannya yang misterius. Beberapa kali akan ada awan yang menyembul entah dari mana, berjalan mengitari Merbabu seolah ingin dikawini. Ada pula Gunung Telomoyo, duduk bersimpuh dan tampak pasrah karena punggungnya ditancapi puluhan pemancar.
Rute Jalan Menuju Gunung Andong
1. Rute Jalan Dari Utara, (Ungaran, Semarang, Salatiga,  Boyolali dan Solo)
Jika dari arah jalan raya Semarang – Solo kamu bisa langsung transit di terminal Pasar Sapi Salatiga kemudian ambil arah Magelang dan akan melewati Kopeng dan Pasar Ngablak. Di pasar Ngablak kamu akan melihat tugu berwarna biru, lalu belok kearah Grabag. Bila kamu sudah melewati lapangan sepak bola itu tandanya kamu ada di jalur yang benar. Setelah itu terus jalan sekitar 2 KM kamu akan melihat pertigaan makam dusun kenteng, belok kiri dan jalan terus sampai melihat plang SD Girirejo 2 ambli kanan, sampailah kamu di Basecamp Sawit.
2. Rute Jalan Dari Selatan (Ketep Magelang, Yogyakarta dan Purworejo)
Langsung saja ke Terminal Tidar Magelang, setelah itu di lampu merah canguk belok kanan menuju arah Kopeng dan kamu akan sampai di Pasar Ngablak. Terdapat gapura berwarna biru di Pasar Ngablak, lalu belok kiri kearah Grabag. Bila kamu sudah melewati lapangan sepak bola itu tandanya kamu ada di jalur yang benar. Setelah itu terus jalan sekitar 2 KM kamu akan melihat pertigaan makam dusun kenteng, belok kiri dan jalan terus sampai melihat plang SD Girirejo 2 ambli kanan, sampailah kamu di Basecamp Sawit.
3. Rute Jalan Dari Barat (Secang, Grabag, Temanggung, Wonosobo dan Parakan)
Jika kamu memulai perjalanan dari Terminal Secang, langsung ke arah Krincing lalu belok kanan di pertigaan yang akan menuju Grabag. Dari Grabag langsung ke Pasar Grabag, nah dari perempatan Pasar Grabag, kamu lurus terus saja kea rah Mangu. Dari Mangu naik terus melewati dusun Mantran kulon dan Mantran wetan. Jika sudah sampai di SD Girirejo 2 kamu bisa langsung belok kiri, sampailah kamu di Bascamp Sawit.
Tips dari Ngadem.com Untuk ke Gunung Andong
Meski akan meninggalkan zona nyamanmu dan memberi jarak pada asupan makananmu, percayalah jangan terlalu banyak membawa makanan dan apa pun yang biasa membuatmu nyaman. Wisata ke Gunung -kalau boleh saya menyamakannya, sama seperti puasa. Kamu dianjurkan untuk menahan hal-hal enak dan tak terlena dengan media mainstream. Dari pengalaman saya bersama teman-teman ketika menuju puncak Andong adalah: jangan terburu-buru, jangan memaksakan kaki jika sudah tak kuat, jangan terlalu lama istirahat, jangan membuang sampah sembarang, jangan sibuk dengan ponsel untuk update status, jangan kencing di celana. Dan, luangkan waktu untuk sendiri meski kamu datang bersama teman-teman. Cari tempat terbaik, duduk, lalu lihatlah sekitarmu. Ya, kamu ada di gunung! Nikmatilah dan jangan bunuh diri.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wisata Bukit Cinta Diklaten Yang Banyak Dikunjungi Wisatawan

Memandangi alam dari dataran tinggi menjadi salah satu favorit masyarakat, terbukti pada akhir pekan ini, Minggu (1/4/2018) siang, Bukit Cinta, Bayat, Kabupaten Klaten dipadati oleh wisatawan lokal. Lokasi wisata Bukit Cinta terletak kurang lebih 19 kilometer dari pusat Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, tepatnya di desa Gunung Gajah, Kecamatan Bayat. Tak hanya warga Klaten saja yang kunjungi tempat wisata ini, namun beberapa pengunjung mengaku berasal dari luar kota. "Emang sengaja mau berwisata ke sini, baru sekali ini sih penasaran, lihat di foto teman jadi tertarik," ujar warga Boyolali, Kirana, yang kunjungi Bukit Cinta bersama keluarganya. Tersedia beberapa spot menarik yang dijadikan para wisatawan bergaya di depan kamera. "Pemandangannya indah juga, kan bisa melihat luas ke sekelilingnya jadi relaksasi otak gitu deh," tutur Kris, jelaskan alasannya mengunjungi Bukit Cinta. Sebelum pengunjung naik menuju Bukit Cinta, pepohonan r